Senin, 24 Februari 2014

Awas Tak-Tik Khuldi !



(Ilustrasi : 4.bp.blogspot.com)

Oleh : RSP/Jama'ah Mesjid Agung Tasikmalaya
 
Samar, itulah istilah yang menggambarkan sesuatu yang tidak jelas kedudukan, posisi atau status sebuah perkara, sehingga suatu perkara yang jelas-jelas status dan kedudukannya haram dan mengandung pelanggaran secara syariat menjadi perkara yang seolah baik, biasa dan bisa diterima secara syar’i. inilah tak-tik klasik iblis, setan dan bala tentaranya yang terus menerus dijadikan salah satu senjata andalan dalam menjerumuskan anak cucu adam pada perkara-perkara maksiat dan dosa. Strategi ini pertama kali dilancarkan setan kepada sosok yang menjadi cikal bakal manusia dari berbagai generasi dimuka bumi, Nabi Adam dan Siti Hawa. Adam dan Hawa harus takluk pada siasat licik “penyamaran” perkara, dimana Iblis dapat dengan mudah membujuk Adam dan Hawa untuk memakan buah yang oleh Allah SWT diharamkan untuk didekati oleh Adam dan Hawa.
Lalu bagaimanakan seorang Nabi Adam dan Hawa yang sudah ditempatkan oleh Allah di surga dapat dengan mudah tertipu bujuk rayu setan sehingga mau memakan buah yang diharamkan tersebut? Ya, dengan tak-tik “penyamaran”, iblis berhasil membuat samar status buah haram tersebut menjadi sebuah buah keabadian (Syajaratulkhuldi), menyematkan nama yang mengandung unsur keindahan pada buah yang Allah wanti-wanti supaya jangan didekati Adam dan Hawa, dan kemudian iblis berhasil membujuk Adam dan Hawa. Dengan menjanjikan Adam sebuah kerajaan keabadian bila mau memakan buah khuldi tersebut. Al-hasil Adam dan Hawa terusir dari surga, karena sudah melanggar apa yang diperintahkan Allah.
Dari riwayat Adam dan Hawa, kita bisa mengambil hikmah bahwa sebagai anak cucu Adam kita juga harus mewaspadai tak-tik khuldi ini, tak-tik yang menyamarkan perkara-perkara batil seolah-olah menjadi perkara baik, biasa, lumrah dan dapat diterima secara syariat atau norma-norma. Ghibah, membicarakan aib orang lain, maka disebutlah gossip, isu, sensasi dan dibungkus dengan program “Infotainment”, tak pelak lagi, acara-acara infotainment menjadi acara yang dinanti ibu-ibu rumah tangga, para muslimah sebagai hiburan disela-sela penatnya mengurus rumah tangga, akibatnya perceraian, pertengkaran artis atau kasus-kasus yang menimpa orang lain menjadi konsumsi khalayak yang lumrah dibicarakan diberbagai tempat, Ghibah, menggunjing atau membicarakan aib orang lain disamarkan statusnya menjadi Infotainment. Kumpul, minum khomer, jogged jingkrak-jingkrak, bercampurnya laki-laki dan perempuan dengan diiringi musik yang berdentum, maka disamarkan namanya menjadi Dugem alias Dunia Gemerlap. Nongkrong tidak karuan, berlama-lama duduk di kafe atau Mall maka disebutlah Gaul, zina disebutlah pacaran, Jilbab yang hanya menutupi sebagian disebutlah Jilbab Gaul, atau jilbab modis, pakaian yang mengumbar aurat maka disebutlah fashion, funky, trendi, kasual, dan gaul. Sihir dan hipnotis disebutlah magic, mentalis atau relaksasi, serta berbagai macam bentuk penyamaran status yang tidak kita sadari menjebak manusia pada perkara-perkara dosa. Inilah strategi andalan iblis, setan dan bala tentaranya yang menyematkan nama-nama indah bagi sesuatu yang mengandung dosa dan maksiat kepada Allah SWT. Semenjak tak-tik ini berhasil dalam mengelabui Adam dan Hawa, sejak itu pula tak-tik ini menjadi senjata pamungkas iblis, setan dan bala tentaranya. Semoga kita bisa waspada dengan “tak-tik Khuldi” ini.
Wallahualam bishawab
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar